Sunday, August 28, 2011


Lalu waktu menunjukkan pukul 2.30 dini hari.

Ande masih saja berkutat keluar masuk kamar mandi. Sampai akhirnya saat dia mencapai titik ke kamar mandi untuk yang keempat kalinya, Ande terkapar kelelahan di tempat tidurnya, mencoba menenangkan diri dan perutnya, menatap langit langit kamar sambil melihat jam dinding.

Matanya mulai terkantuk kantuk...

Kicau burung dan cahaya matahari menerobos masuk dari korden tipis kamar Ande. Samar samar Ande membuka matanya. Masih terkapar dengan perut melilit tidak beres. Menatap langit langit dan melihat jam dinding...

07.00

SUCKKSSS!!


Ande mencoba menenangkan diri dan mengingat ingat apa yang terjadi semalam. Lalu dirinya mencoba mengingat ingat hal hal apa yang harus dia lakukan hari ini...

Sunday, August 21, 2011

Ande and the ballad of Ramadhan (5)



Pikirannya terlempar pada malam sebelumnya. Sebuah malam yang cukup dingin untuk ukuran Yogyakarta. Pukul 1 dini hari Ande masih terjaga walau telah berbalut selimut diatas kasurnya. Sudah berjam-jam ia tidak bisa tidur karena perutnya berkontraksi.

Malam itu sepi, hanya suara jangkrik yang bisa menyaingi bunyi kentutnya yang berulang-ulang.

Walau puasanya jauh dari kata sempurna, Ia tetap memaksakan diri untuk melanjtukan sampai waktu berbuka. Dan karena hanya biskuit lemon yang masuk ke perutnya selama seharian penuh, ia pun pergi berbuka ke sebuah kedai sambal yang bisa mendapat nasi sepuasnya untuk menghilangkan rasa laparnya.

” Lele goreng satu, Jamur goreng satu , Pecel satu ”
” Oiya, sama Sambel Bawang yaa mas ” ucapnya pada pelayan kedai tersebut

“ Minumnya mas ? “ jawab si pelayan sambil mencatat pesanan Ande

” Es teh. ”
” Dua! ”

” okay, ada tambahan lagi ? ”

” oiya. Sama buah segar 1. yang komplit ” ucap Ande penuh semangat

” baik, ditunggu yaa mas ”

Adzan berkumandang, dan Ande menghabiskan seluruh makanannya seperti itu adalah buka puasa terakhir dalam hidupnya.

2 jam berlalu, pukul 8 malam ketika ia mulai merasa ada yang tidak beres dengan perutnya. Ia pun bergegas keluar dari masjid saat khotib masih berceramah sebelum tarawih.

Berkali-kali ia harus keluar masuk kamar mandi untuk mentransfer apa yang masuk secara berlebih pada saat ia berbuka tadi. Dan itu terus berlangsung. Membuatnya tetap harus terjaga sampai tiba waktunya sahur. 

Sunday, August 14, 2011

Ande and the ballad of Ramadhan (4)


Ande mencoba berpikir tanggal berapa hari ini. Dia berpikir dan berkumur. Berpikir. Berkumur. Berpikir.
Hari apa ini? Ande berpikir dalam hati seperti melupakan sesuatu. Berpikir keras. Terdiam.

Dalam hati Ande berdebar setengah ketakutan sambil berharap ini bukan seperti yang dipikirkan. Ande membuka pintu kamar mandinya sedikit untuk melihat angka pada jam dinding di kamarnya.

15.00

"SUCKSSSS!!!!!"

Ande lupa, hari ini dia ada remedial mata kuliah dengan huruf ketiga dalam abjad itu yang seharusnya sudah terjadi enam jam yang lalu.

UHUK ! Ohok ! Hrrghh !!

Ande tersedak oleh air kumur kumurnya sendiri.

"SUUUCCKKKKSS!!!"


Sambil mengumpat dalam hati, Ande mencoba mengingat ingat kejadian apa yang membuat dia bisa melupakan hari penting tersebut dan malah tertidur dengan nyamannya di dalam kamarnya. Dan dia ingat sesuatu...

Saturday, August 6, 2011

Ande and the ballad of Ramadhan (3)



Merasa kurang berhasil menjalani hari pertama di bulan ramadhannya, Ande berusaha untuk berbuat lebih baik di hari berikutnya. Kali ini dia memastikan tidak ada lagi biskuit lemon tergeletak penuh goda di atas mejanya. Dan untuk memastikan dia tidak mengumpat penuh emosi lagi, dia menghabiskan sepanjang harinya bermalas-malasan membaca tumpukan komik koleksinya.

Adzan Ashar berkumandang ketika tak kurang dari tujuh komik ia tuntaskan. Walau hanya bermalas-malasan di kasur, tenggorokannya tetap terasa kering tak berkompromi. ”huaaaahhhhh...!!” Ande mengulat sambil menguap liar. Saat itulah ia diingatkan bau mulutnya yang belum disikat giginya-gignya bahwa ia belum mandi. Tak kuat dengan aroma tidak sedap yang dikeluarkan, ia pun beranjak untuk mandi.

Tanpa gairah ia menyeret kakinya mengambil handuk yang tergantung pasrah di balustrade balkon rumahnya. Sampai ia teringat bahwa ia bisa membasahi dan menyegarkan kembali tenggorokannya dengan berlama-lama berkumur setelah sikat gigi. Seketika itulah, ia menggerakan kakinya dengan penuh semangat menuju kamar mandi.

Sesuai rencana, ia pun ”menikmati” masa berkumurnya. Ia terus berkumur, mengaduk air di mulutnya, sambil sesekali mentransfernya ke tenggorkannya dan memainkannya disitu. Ia terus mengulangi proses itu sambil juga terus mengganti air berkumurnya. Ia terus berkumur… berkumur… sampai……

Tuesday, August 2, 2011

Ande and the ballad of Ramadhan (2)


Matanya memicing melihat layar telepon selularnya berkedip kedip. SMS. Dari seorang teman.

"Jangan liat portal akademik, ini semua fitnah !"

Anjir, sial ni anak bikin tambah penasaran aja sih. Pikir Ande.
Tangannya dengan cepat berpindah menuju mouse lawasnya. Membuka tab google chrome dan mengetikkan URL akademika kampusnya.

klik pertama. klik kedua. Cek Kartu Hasil Studi Semester Genap.

"SUCKKKSSSS!!!!!" teriaknya seketika melihat sebuah huruf ketiga dalam abjad tertera di rangkaian KHS nya. Terdiam sejenak. Perutnya lapar.

"AHHH !!! SUCKS!!" teriaknya lagi. Rumah kontrakan Ande dan teman temannya kosong, hanya ada Ande dan seorang kawan yang sedang entah di mana. Berkali kali dia me refresh page itu dengan harapan nilainya akan berubah menjadi paling tidak huruf kedua dalam abjad.

Perutnya terus berbunyi. Otak lapar dan marah tidak mau kompromi. Tangan kanannya menjulur ke arah biskuit lemon. Tangan kirinya mengetik sms ke teman yang memberinya kabar buruk ini.

"Kamu dimana? Kampus yuk cari kejelasan remed or something lah apa gitu. Ini pasti kesalahan deh."

SEND. Sambil dia terus mengunyah biskuit lemon. Habis.

"AHH SUCKSS!!"
Setengah berteriak. Lalu pintu kamarnya terbuka.

"Nde ayo kita ke kam.." temannya tadi ternyata sudah tiba, melihat Ande sebentar. Terdiam. "..pus? Kamu nggak puasa Nde?"

Dan. We can hear that "SUCKS" screaming again.

Monday, August 1, 2011

new concept!


say hello to the new concept of the nirfado !
we are kinda miss this blog already :')

yah, jadi, kami memutuskan untuk membuat semacam saling melanjutkan cerita.
post akan dibuat secara random. seminggu sekali akan terisi dua cerita oleh kami atau bagaimana nantinya akan fleksibel tergantung dari kegiatan kami hehehe #soksibuk

mungkin akan disusul dengan layout baru, header baru ato semacamnya :p

ahh, finally, post pertama dari konsep baru ini adalah cerita dari hendro prasetyo.
enjoy this random story and happy ramadhan everyone ! :)

Ande and the ballad of Ramadhan

Jam menunjukan pukul 14:39 saat perut Ande mulai berbunyi liar. Ia terbaring dikasurnya berusaha membunuh waktu dengan tidur. Tidur saat bulan puasa adalah ibadah. Begitu kata orang.

Sudah sekitar 20 menit ia terbaring namun belum juga ia terlempar ke alam tidurnya. Ia pun bangun dan merasa gusar dengan keadaan itu. Sambil menggeram, ia menggigit bantal yang seblumnya menyanggah kepalanya. Sampai ia kemudian ingat sebuah iklan di tv yang berkata bahwa puasa tidak boleh marah. Seketika itu ia melepaskan bantal dari cengkeraman giginya, dan beristighfar sambil mengelus dada.

Gagal tidur, Ande beranjak ke meja dimana laptopnya berada. Ia membuka laptop tersebut, berusah menyibukan diri dengannya. Saat itulah, ia melihat sebungkus biskuit lemon sisa cemilan malam sebelumnya. Biskuit yang berwarna kuning cerah itu bagai bersinar diterpa sinar mentari siang. Gula-gulanya berkilau, menggodanya semakin jauh. Ande menatapnya tajam, ia membayangkan biskuit-biskuit itu memenuhi mulutnya, bagiamana kemudian gula-gulanya meleleh dan memanjakan lidahnya dengan rasa manis beraroma lemon. Ia pun menelan ludah. Lalu melihat sekitar. Memastikan tak ada orang melihatnya.

Perlahan tapi pasti, tangannya mendekati biskuit-biskuit teresebut. Semakin dekat.. semakin dekat, sampai tiba- tiba..........